Segala Puji bagi Allah atas Segala Keadaan

SEGALA PUJI BAGI ALLAH ATAS SEGALA KEADAAN

 

Alkisah ada seorang fakir miskin melewati jalan di Madinah. Di sepanjang jalan, dia sering melihat orang-orang makan daging. Diapun merasa sedih karena jarang sekali bisa makan daging. Dia pulang ke rumahnya dengan hati mendongkol.

Sesampai di rumah, istrinya menyuguhkan kedelai rebus. Dengan hati terpaksa, dia memakan kedelai itu seraya membuang kupasan kulitnya ke luar jendela. Dia sangat bosan dengan kedelai.

Dia bilang kepada istrinya, “Bagaimana hidup kita ini? Orang-orang makan daging, kita masih makan kedelai.”

Tak lama kemudian, dia keluar ke jalan di pinggir rumahnya. Alangkah terkejutnya ia melihat seorang lelaki tua duduk di bawah jendela rumahnya sambil memungut kulit-kulit kedelai yang tadi ia buang dan memakannya seraya bergumam:

“Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberiku rezeki tanpa harus mengeluarkan tenaga.”

Mendengar ucapan lelaki tua itu, dia menitikkan air mata, seraya bergumam:

“Sejak detik ini, aku rela dengan apapun yang Engkau berikan.”

Sampai kapan engkau sibuk dengan kelezatan?

Sedangkan engkau akan ditanya tentang semua yang kau lakukan?

 

Sahabat Ali bin Abi Thalib ra berkata:

“Barang siapa perhatiannya hanya pada apa yang masuk ke perutnya, maka nilai seseorang itu tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya.”

✍🏻 Ustadz Satria Hadi Lubis

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram