URGENSI MENUNTUT ILMU

TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (72)

URGENSI MENUNTUT ILMU

بسم الله الرحمن الرحیم

{ ۞ وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِیَنفِرُوا۟ كَاۤفَّةࣰۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةࣲ مِّنۡهُمۡ طَاۤىِٕفَةࣱ لِّیَتَفَقَّهُوا۟ فِی ٱلدِّینِ وَلِیُنذِرُوا۟ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوۤا۟ إِلَیۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ یَحۡذَرُونَ }

Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” [Surat At-Taubah: 122]

# Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari ‘Ikrimah, berkata, _Ketika diturunkan ayat,

{ إِلَّا تَنفِرُوا۟ یُعَذِّبۡكُمۡ عَذَابًا أَلِیمࣰا وَیَسۡتَبۡدِلۡ قَوۡمًا غَیۡرَكُمۡ وَلَا تَضُرُّوهُ شَیۡـࣰٔاۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرٌ }
[Surat At-Taubah: 39]

 

Bahwa banyak orang di Badui enggan menambah ilmu dan pengetahuan kaum mereka sehingga orang-orang munafik berkata, Orang-orang yang tetap tinggal di Badui, hancurlah mereka yang tinggal di Badui. Karena itu turunlah ayat 122 At-Taubah di atas.

.

# Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Ubaidillah bin Umair berkata, Dahulu, karena senang dan keinginan untuk berjihad, apabila Rasulullah saw mengutus pasukan pergi berperang, orang-orang Mukmin semua ikut dan mereka meninggalkan Nabi saw di Madinah bersama sedikit orang saja. Lalu turunlah ayat ini.

.

# Jihad merupakan fardhu kifayah agar aktifitas umat tidak terbengkalai; kampus dan sekolah tetap berjalan, dakwah dan majlis taklim senantiasa berkegiatan, keselamatan keluarga-keluarga tetap terjamin, terjaganya kaum perempuan dan anak serta kepentingan negara.

.

# Ketika wilayah muslim telah meluas dan jumlah kaum muslimin bertambah banyak sehingga memungkinkan jika sebagian pergi berjihad dan sebagian mengkhususkan diri untuk memperdalam agama. Sebagian lagi tetap bekerja untuk memenuhi hajat hidup orang banyak, memenuhi kebutuhan dasar dan melanjutkan kemakmuran bumi.

.

# Rasulullah saw bersabda,

طلب العلم فریضة علی کل مسلم .

Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim
(HR. Ibnu Majah, Ibnu ‘Adi dan Baihaqi dari Anas)

العلم قبل القول والعمل .

Ilmu dahulu sebelum berkata dan berbuat
(Sahih Bukhari, Kitab Al-Ilmu)

.

# Surat At-Taubah ayat 122 ini sangat populer di kalangan pesantren, khususnya di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur dan beberapa pesantren cabang serta ratusan pesantren alumninya di penjuru tanah air. Maka tak heran ketika lulus dari pesantren mereka akan terus belajar baik ke jenjang formal atau informal, lalu mengamalkan ilmu yang mereka dapatkan. Sebagaimana pepatah Arab yang didapat saat menjadi santri/wati,

العلم بلا عمل کالشجر بلا ثمر .

Ilmu tanpa amal seperti pohon tak berbuah

.

# Dr. Majid Irsan Al-Kilani dalam bukunya Hakadza Zahara Jil Shalahiddin wa Hakadza ‘Adat al-Quds, dalam edisi Indonesia _Misteri Masa Kelam Islam dan Kemenangan Perang Salib, _ menuturkan tentang peran Nuruddin Zanki (Februari 1118-15 Mei 1174), bahwa saat beliau memerintah, kesultanan keluarga Zanki menjadi pusat pertemuan tokoh-tokoh yang memiliki visi reformis dan murid-murid madrasah reformasi. Mereka menjadikannya sebagai tempat hijrah, di mana para tokoh dan murid-murid ini datang dari berbagai pelosok dan sultan Nurudddin Zanki membuka pintunya lebar-lebar bagi setiap orang yang tulus dan mau berbuat di jalan Allah, sekalipun mazhab dan afiliasinya berbeda.

.

Semoga Allah ta’ala mudahkan kita dalam menuntut ilmu-ilmu Allah dan istiqamah mengamalkannya. Aamiin

Arief Rahman Hakim

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram