TIGA KUNCI KESUKSESAN

TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (86)

TIGA KUNCI KESUKSESAN

بسم الله الرحمن الرحیم

{ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبۡتَغُوۤا۟ إِلَیۡهِ ٱلۡوَسِیلَةَ وَجَـٰهِدُوا۟ فِی سَبِیلِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ }

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.”
[Surat Al-Ma’idah: 35]

# Allah ta’ala menyeru orang-orang pilihan, orang-orang beriman agar senantiasa takut kepada Allah semata. Karena takut kepada Allah inilah yang sesuai dengan martabat manusia. Takut kepada Allah lebih utama, lebih mulia dan lebih suci. Takwa kepada Allah akan menyertai hati ketika sendiri atau di depan khalayak orang. Takwa inilah yang mencegah seseorang melakukan kejahatan meski tidak ada yang melihat dan tidak ada konstitusi yang menyentuhnya.

# Kata الوسیلة maknanya sesuatu yang bisa digunakan sebagai media untuk menggapai ridha Allah, atau yang bisa mendekatkan diri kepada Allah, berupa ketaatan. الوسیلة berarti amal-amal ketaatan yang sudah seyogyanya digunakan untuk memohon dan meminta. Kata ini juga digunakan untuk pengertian kedudukan atau derajat tertinggi di surga.

# Makna الوسیلة juga derajat atau tingkatan tertinggi dalam surga, yaitu kedudukan Rasulullah saw dan tempat beliau di surga. Al-Wasilah juga tempat di surga yang paling dekat kepada Arsy.

sebagaimana hadis Ibnu Umar bahwasanya ia mendengar Rasulullah saw bersabda,

Apabila kamu mendengar kumandang azan seorang muazin, maka ucapkanlah bacaan yang sama seperti yang diucapkan oleh muazin, kemudian bacalah shalawat kepadaku, karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah ta’ala al-Wasilah untukku, karena al-Wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang hanya diperuntukkan bagi salah seorang dari para hamba-Nya, dan aku berharap orang itu adalah aku. Maka, barangsiapa yang memohonkan al-Wasilah untukku, maka ia akan mendapatkan syafaat.
(HR. Imam Ahmad dan Muslim)

 

# Jihad di jalan Allah mencakup jihad dari memperturutkan hawa nafsu serta memaksanya untuk berlaku adil dalam semua keadaan, dan jihad melawan musuh yang melancarkan perlawanan dan gangguan terhadap dakwah Islam.

 

# Ketika seorang beriman senantiasa menjaga ketakwaan, selalu mencari jalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah agar senantiasa taat kepada-Nya, serta berjuang di jalan Allah. Maka Allah ta’ala menjanjikan kelak di hari Kiamat, yaitu berupa kemenangan, kebahagiaan yang besar dan abadi yaitu surga-Nya.

 

# Jihad mencakup dimensi luas dan dibutuhkan oleh pelakunya karena akan berbuah kepada dirinya dan Allah tidak membutuhkannya (Al-‘Ankabut (29): 6). Ada jihad beribadah dan muamalah. Jihad pembangunan pesantren, masjid dan lembaga pendidikan. Jihad dakwah dan majlis taklim. Jihad politik dan pengabdian umat/bangsa. Jihad ilmu dan pengajaran. Jihad ekonomi dan bisnis. Jihad memperbaiki taraf hidup dan kontribusi sosial. Jihad membangun rumah tangga sakinah mawaddah dan rahmah. Jihad ketahanan keluarga dan mencetak generasi cinta Allah Allah dan Rasulullah di atas segalanya, dan lain-lain.

 

# Ada ungkapan dari seorang ulama dakwah,

إذا وجد المٶمن الصحیح وجدت معه أسباب النجاح جمیعا .

Jika terdapat seorang mukmin yang shahih (benar), bersamanya terdapat pula semua sebab-sebab kesuksesan.

 

# Semoga Allah ta’ala senantiasa mudahkan kita menjadi mukmin yang baik; menjaga takwa dalam diri dan keluarga, berupaya mewujudkan beragam wasilah agar senantiasa taat kepada Allah, terus berjuang di jalan-Nya agar dikaruniakan kesuksesan. Aamiin..

 

Arief Rahman.Hakim, M.Ag

Pimpinan YAPQI

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram