PERINTAH MEMULIAKAN YATIM

TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (78)

PERINTAH MEMULIAKAN YATIM

بسم الله الرحمن الرحیم

{ كَلَّاۖ بَل لَّا تُكۡرِمُونَ ٱلۡیَتِیمَ }

Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,
[Surat Al-Fajr: 17]

# Ayat 17 al-Fajr ini merupakan lanjutan dua ayat sebelumnya yaitu ayat 15-16, ketika manusia menyangka bahwa Allah telah memuliakan saat menguji dan memberikannya kesenangan. Dan ketika Allah menguji dan membatasi rezekinya, manusia menyangka bahwa Allah telah menghinakannya. Padahal dalam bab kenikmatan dan rezeki Allah akan memberikan kepada yang Ia cintai maupun yang tidak Ia cintai dari para hamba-Nya.

# Kelapangan rezeki bukan indikasi orang tersebut mulia di sisi Allah. Kesempitan rezeki juga bukan indikasi kehinaan di sisi Allah. Problemnya adalah seorang hamba tidak memenuhi hak pemberian rezeki dan tidak menunaikan hak harta. Sehingga ia tidak memiliki kepedulian, tidak memuliakan anak yatim, anak kecil yang telah kehilangan pelindung dan penjaminnya ketika sang ayah sudah tiada, juga tidak saling berpesan memberi makan orang miskin, yang tidak mau meminta-minta padahal dia sangat membutuhkan bantuan

# Dalam sebuah tafsir dijelaskan bagaimana kondisi Islam dalam periode Mekkah, menghadapi kerakusan dan ketamakan untuk mengumpulkan harta benda dengan segala cara, yang menimbulkan kekerasan dan kekasaran hati. Anak-anak yatim yang lemah menjadi sasaran perampasan harta. Khususnya anak yatim yang wanita mendapat perlakuan dalam berbagai bentuk dan cara yaitu terkait warisan

# Perintah memuliakan yatim itu berarti;
1. Bersikap baik dan lembut kepadanya (adh-Dhuha: 9)
2. Penuh kasih sayang (adh-Dhuha: 9)
3. Tidak menghardik, menghina dan kasar kepadanya (adh-Dhuha)
4. Pengasuhan dan pemeliharaan yatim (al-Baqarah: 220)
5. Mengembangkan dan menjaga harta yatim (al-Baqarah: 220)

# Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mubarak, dari Abu Hurairah ra, beliau bersabda,

Sebaik-baik rumah kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim di dalamnya dan diperlakukan dengan baik. Sejelek-jelek rumah kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan diperlakukan jelek. Kemudian beliau bersabda, Saya dan orang yang menanggung anak yatim di surga seperti ini. Beliau menunjukkan kedua jari beliau

Diriwayatkan dari Abu Daud dari Sahl bin Said bahwa Raaulullah saw bersabda,

أنا وکافل الیتیم کهاتین فی الجنة ..

Saya dan orang yang menanggung anak yatim seperti ini di surga.
Rasulullah saw sambil mengaitkan antara dua jari beliau; jari tengah dan jari telunjuk.

# Berapa banyak manusia bersusah payah meraih kekuasaan, namun ternyata mereka tak pernah dilirik Allah dan tak pernah terkabul segala harapan.
Saudaraku, mari perbaiki niat.

Semoga Allah ta’ala mudahkan dalam menunaikan perintah memuliakan yatim. Memuliakannya kapanpun. Aamiin

 

Arief Rahman Hakim, M. Ag.

Pimpinan YaPQI

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram