MUJAHADAH MEMBUKA AMPUNAN ALLAH
TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (85)
MUJAHADAH MEMBUKA AMPUNAN ALLAH
بسم الله الرحمن الرحیم
{ ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِینَ هَاجَرُوا۟ مِنۢ بَعۡدِ مَا فُتِنُوا۟ ثُمَّ جَـٰهَدُوا۟ وَصَبَرُوۤا۟ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعۡدِهَا لَغَفُورࣱ رَّحِیمࣱ }
Kemudian Tuhanmu (pelindung) bagi orang yang berhijrah setelah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan bersabar, sungguh, Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang. [Surat An-Nahl: 110]
# Ayat ini turun menyangkut beberapa sahabat yang diuji dengan siksaan fisik sebagaimana dimuat Ibnu Sa’d dalam Ath-Thabaqaat. Ammar bin Yasir, Suhaib, Abu Fukaihah, yang disiksa hingga tidak sadar lagi apa yang diucapkannya. Juga penyiksaan yang menimpa Bilal bin Rabah, Amir Ibnu Fuhairah, dan beberapa kaum Muslimin lainnya.
# Yaitu orang-orang lemah di Mekkah yang mendapat fitnah atas agama mereka dengan siksaan fisik dan lainnya. Kemudian Allah memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyelamatkan diri dengan berhijrah. Keinginan mereka pun sangat kuat untuk hijrah di saat ada kesempatan, kokoh keislaman mereka, tetap berjihad dan sabar, bertanggung jawab atas keberlangsungan amanat dakwah. Allah memberi kabar gembira bahwa Dia mengampuni dan merahmati mereka.
# Mereka meninggalkan kampung halaman dan keluarga serta harta benda, dalam rangka mencari keridhaan dan ampunan Allah ta’ala semata. Setelah melalui fitnah, hijrah, jihad dan sabar, Allah ta’ala Maha Pengampun atas apa-apa yang pernah mereka perbuat sebelumnya dan Maha Penyayang dengan memberi nikmat sebagai ganjaran atas apa yang mereka perbuat setelah itu.
# Mujahadah merupakan salah satu di antara induk sarana tazkiyah, yaitu berbagai amal perbuatan yang mempengaruhi jiwa secara langsung dengan menyembuhkannya dari penyakit hati, dan merealisasikan akhlak mulia.
# Kisah Hubaib bin Zaid al-Anshari ketika diminta bersaksi bahwa Musailamah al Kadzdzab adalah utusan Allah, maka ia mengatakan, Aku tidak dengar apa yang baru saja kamu katakan. Musailamah pun memotong-motong tubuhnya, sedang ia tetap teguh dan bersikukuh atas prinsipnya.
# Ada juga kisah murabathah (siap siaga). Anak wanita ar-Rabi’ bin Khaitsam berkata kepadanya, _Wahai ayahanda, mengapa aku meilhat orang-orang tidur tetapi engkau tidak tidur? _Ia menjawab, Wahai anak perempuanku, sesungguhnya ayahmu takut serangan musuh di waktu malam.
# Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda,
رحم الله رجلا قام من اللیل فصلی وأیقظ امرأته فصلت فإن أبت رش فی وجهها الماء رحم الله امرأة قامت من اللیل فصلت وأیقظت زوجها فصلی فإن أبی رشت فی وجهه الماء #
Semoga Allah memberi rahmat seorang laki-laki yang bangun malam kemudian salat, lalu membangunkan isterinya kemudian shalat. Jika isterinya enggan ia memercikkan air di wajahnya. Dan semoga Allah memberi rahmat seorang wanita yang bangun malam kemudian salat, lalu membangunkan suaminya kemudian salat. Jika suaminya enggan ia memercikkan air di wajahnya. (HR. Ibnu Majah)
من استیقظ من اللیل وأیقظ امرأته فصلیا رکعتین جمیعا کتبا من الذاکرین الله کثیرا والذاکرات #
Barangsiapa yang bangun malam dan membangunkan isterinya kemudian mereka berdua melaksanakan salat dua rakaat secara bersama, maka mereka berdua akan dicatat sebagai orang yang selalu mengingat Allah ta’ala.
(HR. Abu Daud)
# Mujahadah tidak hanya membuka ampunan Allah, ia juga menjadi syarat masuk surga (3:142), kunci kebaikan dan keberuntungan (9:88), dan perantara mendapat petunjuk dari Allah (29: 69).
# Semoga Allah ta’ala mudahkan kita dan keluarga dalam memupuk terus mujahadah di berbagai lini aktifitas, sebagai pintu menuju ampunan Allah ta’ala, sebagai salah satu keistimewaannya. Aamiin.
Oleh:
Arief Rahman Hakim, M.Ag.
Pimpinan Yayasan Pondok Qur’an Indonesia
Komentar Terbaru