MUHASABAH DIRI
MUHASABAH DIRI
بسم الله الرحمن الرحیم
( لَاۤ أُقۡسِمُ بِیَوۡمِ ٱلۡقِیَـٰمَةِ)
(وَلَاۤ أُقۡسِمُ بِٱلنَّفۡسِ ٱللَّوَّامَةِ)
Aku bersumpah dengan hari Kiamat, dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri)
[Surat Al-Qiyamah 1-2]
🟢 Surat Al-Qiyamah merupakan surat ke 75 yang turun setelah surat Al-Qari’ah, berjumlah 40 ayat dan tergolong surat Makkiyah.
Dua ayat di awal ini menggambarkan nuansa kiamat dan nuansa kejiwaan manusia, dan menunjukkan pembahasan surat ini dari awal hingga akhir, dengan tema kematian di antara kedua nuansa tersebut. Kematian yang pasti dan menakutkan, yang akan dihadapi oleh setiap makhluk hidup dan tidak akan dapat ditolak dan dihindari (Al Jum’ah: 8, Al Munafiqun: 11)
🟢 Kedua ayat diawali sumpah (qasam). yaitu suatu cara Al-Qur’an mengukuhkan informasinya. Allah bersumpah dengan nafsu lawwamah bahwa kiamat satu kepastian, satu kejadian yang sangat besar bagi manusia. Dan menurut Ibnu Jarir, setiap penghuni langit dan bumi akan mencela dirinya sendiri pada hari kiamat atas segala kebaikan dan keburukannya serta menyesali segala hal yang telah berlalu.
Imam Al-Ghazali membagi kejiwaan manusia ini menjadi tiga; nafsu muthmainnah jiwa yang tenang (Al-Fajr: 27-28), nafsu lawwamah jiwa yang amat menyesal (Al-Qiyamah: 2), dan nafsu ammarah bi as-suu’ nafsu yang senantiasa mengajak kepada keburukan (Yusuf: 53)
🟢 Di antara tanda-tanda kiamat menurut Rasulullah saw dari Auf bin Malik ra;
1️⃣ Wafatnya Rasulullah.
2️⃣ Dibebaskannya Baitul Maqdis.
3️⃣ Wabah kematian (penyakit yang menyerang hewan sehingga mati mendadak) yang menyerang manusia bagaikan wabah penyakit qu’ash yang menyerang kambing.
4️⃣ Melimpahnya harta hingga seseorang yang diberikan kepadanya 100 dinar, ia tidak rela menerimanya.
5️⃣ Timbulnya fitnah yang tidak meninggalkan satu rumah orang Arab pun melainkan pasti dimasukinya.
6️⃣ Terjadinya perdamaian antara kaum Muslimin dengan Bani Asfar (bangsa Romawi), namun mereka melanggarnya dan mendatangi kaum Muslimin dengan 80 kelompok besar pasukan. Setiap kelompok itu terdiri dari 12 ribu orang
(HR. Bukhari 3176)
Semoga Allah mudahkan kita menanam benih-benih kebaikan, terlibat lebih serius dalam membina ummat, menata kembali biduk-biduk rumah tangga agar lebih baik lagi, pendidikan anak-anak yang tidak sekadar diberikan pengajaran namun ada nilai, adab, mindset yang visioner sehingga ada tambahan bekal yang cukup menghadapi kematian, menghadap Allah Ta’ala dengan husnul khatimah.
Aamiin
Arief Rahman Hakim, M.Ag.
Pimpinan Pondok Pesantren Qur’an Kebantenan
Komentar Terbaru