Menyiapkan Visi Hidup
بسم الله الرحمن الرحیم
(یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ)
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. [QS. Al-Hasyr: 18]
✒️Ayat 18 ini menjadi bagian dari surat Al-Hasyr, yang berbicara tentang pengusiran Bani Nadhir (suatu kabilah dan perkampungan dari kaum Yahudi) dari Madinah. Dua sebabnya;
1️⃣ Mereka merusak perjanjian dengan Rasulullah ﷺ bahwa mereka tidak akan mengganggu kepada kaum Muslimin dan tidak akan bersikap ofensif terhadap mereka.
2️⃣ Usaha makar mereka untuk membunuh Rasulullah ﷺ. Perang Bani Nadhir terjadi pada awal-awal tahun keempat Hijriyah setelah Perang Uhud dan sebelum Perang Ahzab.
Surat Al-Hasyr memberikan pelajaran tentang komitmen, sebagaimana sebagian besar surat-surat di juz 28 Al-Qur’an
✒️Perintah kepada orang-orang beriman untuk senantiasa bertakwa kepada Allah;
kondisi spiritual yang menjadikan hati selalu waspada, menghadirkan dan merasakan pengawasan Allah dalam setiap keadaan. Ada takut dan merasa bersalah serta malu bila Allah mendapatinya berada dalam keadaan yang dibenci oleh-Nya.
Upaya setiap diri dalam mengecek kondisi hati dan spiritualnya setiap waktu dan setiap saat
✒️Melakukan muhasabah, mengoreksi diri, mempersiapkan visi hidup untuk bekal di Akhirat;
Allah ta’ala sebagai tujuan dalam beragam aktifitas ibadah, amal usaha, dan amal-amal perjuangan ‘izzul Islam wal muslimin. Meresapi setiap amanah yang diemban akan diminta pertanggungan jawab oleh Sang Maha Pengadil.
Bagi para politisi bukan sekadar bertanggungjawab terhadap daerah pemilihan dan konstituennya, namun ada Allah ta’ala yang senantiasa Maha Melihat dan Maha Mengetahui apa yang zhahir dan batin. Demikian halnya bagi para pengurus dalam lingkup organisasi terkait kinerja dan kompetensi manajerial dalam menakhkodai roda organisasi dan para anggotanya, juga keteladanan para Guru dalam seluruh aspek terhadap para binaan, anggota dan murid-muridnya. Bahkan hingga unit terkecil keluarga yaitu keluarga inti.
📖 Rasulullah ﷺ bersabda,
Barangsiapa yang memulai suatu sunnah yang baik dalam Islam, maka baginya pahala sunnah yang baik itu dan pahala orang-orang yang melakukannya sesudah dirinya tanpa mengurangi dari pahala baik itu sedikitpun. Dan barangsiapa memulai suatu sunnah yang buruk dalam Islam, maka baginya dosa sunnah yang buruk itu dan dosa orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikitpun. (HR. Muslim)
✒️ Perintah bertakwa diulang dua kali untuk mempertegas, memperkuat dan memotivasi agar senantiasa mengerjakan kebaikan; hal-hal yang bermanfaat, bermaslahat untuk diri, keluarga, masyarakat, umat dan bangsa. Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ dalam kaitannya dengan salah satu karakter Muslim,
خیر الناس انفعهم للناس
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. (HR. Ahmad)
✒️Allah Maha Mengawasi apa-apa yang kita kerjakan, mengawali tiap ibadah dan amal dengan niat karena Allah semata, terus melangkah menuju ridha-Nya, sambil memohon kekuatan lahir batin kepada Allah agar istiqamah menjadi Muslim yang baik. Tidak ada yang percuma dalam bab kebaikan dan amal usaha, amal saleh. Selalu ada reward dari Allah ta’ala,
(هَلۡ جَزَاۤءُ ٱلۡإِحۡسَـٰنِ إِلَّا ٱلۡإِحۡسَـٰنُ)
Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula). [Surat Ar-Rahman 60]
Allah ta’ala akan memberikan balasan kebaikan di Akhirat; ada kemuliaan yang hakiki, kenikmatan yang tiada tara dan kehidupan yang kekal insyaa Allah.
🤲🏻 Semoga Allah ta’ala mudahkan kita dalam menyiapkan visi hidup sebagai modal dasar dalam mengarungi kehidupan di masa-masa mendatang, utamanya kampung Akhirat.
Aamiin…
꧁༺ 🤲🏻🤲🏻🤲🏻 ࿐
Arief Rahman Hakim, M.Ag.
Pimpinan Pondok Pesantren Qur’an Kebantenan
Komentar Terbaru