Menjaga Kesehatan
TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (111)
MENJAGA KESEHATAN
بسم الله الرحمن الرحیم
{ ۞ یَـٰبَنِیۤ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِینَتَكُمۡ عِندَ كُلِّ مَسۡجِدࣲ وَكُلُوا۟ وَٱشۡرَبُوا۟ وَلَا تُسۡرِفُوۤا۟ۚ إِنَّهُۥ لَا یُحِبُّ ٱلۡمُسۡرِفِینَ }
Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
[Surat Al-A’raf (7): 31]
🌺 Sebab turunnya ayat, Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata, Seorang perempuan pada masa jahiliyah thawaf di Ka’bah dalam keadaan telanjang, pada kemaluannya ada kain. Dia berkata, Pada hari ini sebagian atau seluruhnya kelihatan. Apa yang kelihatan dari tubuhku, tidak aku halalkan. Lalu turunlah ayat 31 Al-A’raf ini.
🌺 Ayat ini menurut Ibnu Katsir merupakan bantahan atas tindakan orang-orang musyrik yang mengerjakan tawaf dengan sengaja bertelanjang. Maka Allah Ta’ala memberikan arahan yaitu disunnahkan untuk menghias diri ketika hendak mengerjakan salat, lebih-lebih pada hari Jum’at dan hari raya. Juga disunnahkan untuk memakai wangi-wangian serta bersiwak dan pakaian yang pakaian yang paling baik berwarna putih (HR. Ahmad dari Ibnu ‘Abbas).
🌺 Allah Ta’ala membolehkan makan dan minum sepanjang tidak berlebih-lebihan. Menurut Syaikh Wahbah az-Zuhaili, harus seimbang; tidak terlalu hemat, tidak pula berlebih-lebihan, tidak bakhil dan tidak pula melebihi belanja, tidak pula melewati batas halal menuju yang haram dalam makan dan minum.
🌺 Sikap berlebih-lebihan dibenci Allah menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, karena membahayakan tubuh dan kehidupan manusia, bahkan bisa menyebabkan ketidakmampuan untuk memberi nafkah. Jadi, ayat ini mengandung perintah makan dan minum larangan meninggalkannya serta larangan berlebih-lebihan padanya.
🌺 Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah saw bersabda, Makanlah dan minumlah, berpakaianlah, bersedekahlah tanpa kesombongan atau berlebihan. Sesungguhnya Allah ingin nikmatnya terlihat pada hamba-Nya. (HR. Ahmad)
🌺 Di dalam beragama kita mengenal maqashid syariah, yaitu tujuan, hikmah atau maksud yang terkandung dari nash-nash, baik itu Al-Qur’an atau hadis. Adapun tujuan, maksud dan hikmah itu mengandung maslahat. Pertama, memelihara agama. Kedua, memelihara jiwa. Ketiga, memelihara keturunan. Keempat, memelihara harta. Kelima, memelihara akal
🌺 Dalam kaitan memelihara jiwa maka perhatian yang dilakukan adalah menjaga diri agar tetap sehat dan prima fisiknya. Di antara menjaga kesehatan adalah terkait ayat di atas yang berbicara tentang makan dan minum tidak berlebih-lebihan. Bahkan menurut ulama salafussalihin, Allah Ta’ala mengumpulkan semua ilmu kedokteran dalam setengah ayat,
{ ۞ ….. وَكُلُوا۟ وَٱشۡرَبُوا۟ وَلَا تُسۡرِفُوۤا۟ۚ ……}
… makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan……
🌺 Ada sebuah kaidah,
الوقایة خیر من العلاج #
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan
Menurut seorang ahli tafsir, salah satu sifat manusia yang secara tegas dicintai Allah adalah orang yang menjaga kebersihan. Kebersihan digandeng dengan taubat. Taubat menghasilkan kesehatan mental, adapun menjaga kebersihan menghasilkan kesehatan fisik (Al-Baqarah [2] : 222).
Rasulullah saw bersabda, _Putra Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek daripada perut. Cukuplah bagi putra-putri Adam beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk pernafasannya._ (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
Semoga Allah Ta’ala mudahkan kita berikhtiar untuk tetap sehat dan bugar sepanjang usia. Aamiin.
Ustaz Arief Rahman Hakim, M.Ag
Pimpinan Yayasan Pondok Qur’an Indonesia
Komentar Terbaru