MENJADI MITRA KEBAIKAN

TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (95)

MENJADI MITRA KEBAIKAN

بسم الله الرحمن الرحیم

{ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِیَاۤءُ بَعۡضࣲۚ یَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَیَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَیُقِیمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَیُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَیُطِیعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥۤۚ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ سَیَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِیزٌ حَكِیمࣱ }

Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

[Surat At-Taubah: 71]

# Kata أَوۡلِیَاۤءُ berasal dari kata ولایة (wilaayah), yaitu menolong dalam kondisi sulit, persaudaraan, dan saling mengasihi. Adapun أَوۡلِیَاۤءُ بَعۡضࣲۚ maknanya mereka saling menolong dan saling mendukung.

# Setelah membicarakan tentang kaum munafikin, baik lelaki maupun perempuan munafik disertai balasannya di akhirat pada ayat 67-70 At-Taubah, maka di ayat 71 dan 72 setelahnya Allah menjelaskan sifat-sifat orang beriman, lelaki dan perempuan dengan memberikan kabar gembira kondisinya di akhirat kelak.

# Orang-orang beriman laki-laki dan dan orang-orang beriman perempuan, mereka saling menolong dan menopang.
Rasulullah saw bersabda,

المٶمن للمٶمن کالبنیان یشد بعضه بعضا #

Orang beriman terhadap orang beriman yang lain adalah ibarat bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain. (HR. Muttafaq ‘alaih)

 

# Tabiat orang beriman adalah tabiat bersatu dan setia kawan, tabiat saling menjamin, yaitu menjamin di dalam merealisasikan kebaikan dan menolak kejahatan. Umat beriman harus bersatu dalam satu barisan, menghindari unsur-unsur perpecahan, menyimpang dari tabiat dan akidahnya, kepentingan pribadi atau penyakit hati yang menghalangi implementasi karakter dasar orang beriman.

 

# Mengarahkan kesetiakawanan untuk partisipasi berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar, menjunjung tinggi kalimat Allah, dan untuk merealisasikan pesan-pesan Allah untuk umat di planet bumi ini; mendirikan salat, menunaikan zakat dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

 

# Allah akan memberikan rahmat kepada mereka, tidak hanya di akhirat namun juga di dunia. Di antaranya; ketenangan hati dalam berhubungan dengan Allah dan keterlindungan dari fitnah dan peristiwa yang mengguncang. Lalu kesalehan komunitas atau organisasi yang saling membantu satu sama lain senasib sepenanggungan. Juga ketenangan masing-masing anggota di dalam menghadapi kehidupan dan ketenangan hatinya untuk mendapatkan keridhaan Allah.

 

# Dulu Napoleon Bonaparte pernah ditanya, Benteng manakah di Perancis yang paling kuat? Ia menjawab, Para ibu yang baik.

 

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu,
“Sesungguhnya ‘Aisyah dan Ummu Sulaim pada perang Uhud juga ikut berperang aktif membawa qirbah (tempat minuman) di atas punggungnya, kemudian menuangkan air ke mulut-mulut orang-orang (mujahidin), kemudian mereka berdua kembali memenuhi qirbah itu.” (HR. Muslim)

 

Ketika Umar bin Khattab menjadi khalifah, ada seorang wanita yang ditunjuk (ditetapkan) untuk berdakwah di pasar, yaitu Syifa’ binti Abdullah Al ‘Adawiyah.

 

# Menurut Allahu Yarham Dr Yusuf Qardhawi, Sesungguhnya tabiat Islam adalah tawazun serta adil dalam segala aturannya dan segala seruannya, berupa hukum-hukum dan tata cara kehidupan. Ia tidak memberikan sesuatu untuk mengharamkan yang lainnya, ia juga tidak membesar-besarkan sesuatu atas kerugian yang lain, ia tidak berlebihan dalam memberikan hak-haknya dan tidak pula dalam menuntut kewajiban-kewajibannya.

 

# Sinergitas, kolaborasi adalah keniscayaan dan bagian dari ajaran Islam. Umat Islam harus menang dalam pentas perjuangan apa pun termasuk kompetisi politik dan suksesi kepemimpinan.

 

Sebagaimana Allah ta’ala pesankan dalam surat Al-Maidah ayat 2,

وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَ ٰ⁠نِۚ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”

 

Semoga Allah ta’ala mudahkan kita menjadi mitra-mitra kebaikan dan mendorong umat menjadi terhormat dan mulia di hadapan Allah kelak. Aamiin.

Arief Rahman Hakim, M.Ag.

Pimpinan Yayasan Pondok Qur’an Indonesia

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram