MEMILIH PASANGAN HIDUP PART 3

MEMILIH PASANGAN HIDUP PART 3

بسم الله الرحمن الرحیم

(وَلَا تَنكِحُوا۟ ٱلۡمُشۡرِكَـٰتِ حَتَّىٰ یُؤۡمِنَّۚ وَلَأَمَةࣱ مُّؤۡمِنَةٌ خَیۡرࣱ مِّن مُّشۡرِكَةࣲ وَلَوۡ أَعۡجَبَتۡكُمۡۗ وَلَا تُنكِحُوا۟ ٱلۡمُشۡرِكِینَ حَتَّىٰ یُؤۡمِنُوا۟ۚ وَلَعَبۡدࣱ مُّؤۡمِنٌ خَیۡرࣱ مِّن مُّشۡرِكࣲ وَلَوۡ أَعۡجَبَكُمۡۗ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ یَدۡعُونَ إِلَى ٱلنَّارِۖ وَٱللَّهُ یَدۡعُوۤا۟ إِلَى ٱلۡجَنَّةِ وَٱلۡمَغۡفِرَةِ بِإِذۡنِهِۦۖ وَیُبَیِّنُ ءَایَـٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ یَتَذَكَّرُونَ)

Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran.

[QS. Al-Baqarah: 221]

🖊️ Di akhir ayat, Allah Ta’ala menegaskan bahwa jika seorang mukmin berinteraksi dan berumah tangga dengan musyrik, akan sangat mengkhawatirkan karena mereka gemar mengumpulkan harta, lebih mengutamakan kehidupan duniawi dan melupakan akhirat.

Menurut Ibnu Katsir , kondisi demikian akan menyebabkan kekecewaaan.

Kecewa, karena harta bukan satu-satunya yang dominan menjadi alat ukur kebahagiaan rumah tangga. Kecewa, karena harta bukan jaminan selamat dari neraka.

Sedangkan Allah Ta’ala mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Makna izin di sini ialah dengan syariat-Nya, perintah dan larangan-Nya.

📖 Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menjelaskan, mereka akan mengajak masuk ke neraka, baik neraka dunia karena kacaunya pikiran di rumah tangga maupun neraka akhirat karena ajakan-ajakan mereka yang tidak benar. Apalagi jika dari perkawinan demikian beroleh putra/i. Tidak akan sentosa pertumbuhan jiwa anak itu di bawah asuhan ayah dan bunda yang berlainan haluan.
Menurut Buya Hamka, ayat ini sebuah penegasan tentang peraturan kafaah atau kufu di antara laki-laki dan perempuan. Pokok kufu yang penting ialah persamaan pendirian, persamaan kepercayaan, dan anutan agama.

🖋️ Pasangan hidup yang dipilih adalah yang bisa saling kerjasama di dalam kebaikan dan memiliki motivasi kuat menuju surga Allah Ta’ala, termasuk terlibat di dalam amal usaha dan dakwah, berkeinginan kuat dan bersusah payah mendidik putra/i agar senantiasa menjadi mukmin sejati dan mendorong seluruh anggota keluarga agar selalu terbimbing dalam pembinaan yang intensif dan simultan.

عن ابی عبس رضی الله عنه, قال ; سمعت النبی صلی الله علیه وسلم یقول ; من اغبرت قدماه فی سبیل الله, حرمه الله علی النار (رواه البخاری)

Abu Abs ra berkata, Aku mendengar Nabi saw bersabda,_Orang yang kedua kakinya dipenuhi debu karena berjihad di jalan Allah Ta’ala, maka Allah mengharamkan untuknya neraka
(HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan keutamaan bersusah payah dalam berjuang; ada keletihan dalam mengenalkan huruf hijaiyah kepada putra/i, keletihan mengaji, keletihan mengajarkan Al-Qur’an, keletihan membina umat dan masyarakat, keletihan memenuhi hajat hidup keluarga, keletihan bekerja, keletihan menjaga perbatasan wilayah, dan lain-lain dalam konteks berjihad di jalan Allah Ta’ala.

Arief Rahman Hakim, M.Ag.
Pimpinan Pondok Pesantren Qur’an Kebantenan

 

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram