KETAATAN TIDAK MENGURANGI PAHALA AMAL
🕋 TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (49)
KETAATAN TIDAK MENGURANGI PAHALA AMAL
بسم الله الرحمن الرحیم
۞ قَالَتِ ٱلۡأَعۡرَابُ ءَامَنَّاۖ قُل لَّمۡ تُؤۡمِنُوا۟ وَلَـٰكِن قُولُوۤا۟ أَسۡلَمۡنَا وَلَمَّا یَدۡخُلِ ٱلۡإِیمَـٰنُ فِی قُلُوبِكُمۡۖ وَإِن تُطِیعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَا یَلِتۡكُم مِّنۡ أَعۡمَـٰلِكُمۡ شَیۡـًٔاۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورࣱ رَّحِیمٌ
Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amal perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
[QS.Al-Hujurat : 14]
📚 Menurut Mujahid dalam Tafsir Ibnu Katsir ayat ini diturunkan berkenaan dengan Arab Badui dari Bani Asad ibnu Khuzaimah, yang berupaya meyakinkan Rasulullah ﷺ akan keimanan mereka.
Ibnu Katsir mengatakan bahwa mereka adalah suatu kaum yang mendakwakan menduduki tingkatan iman, padahal iman belum meresap ke dalam hati mereka.
Allah Ta’ala menginformasikan hakikat keimanan yang bersumber dari hati dan mengukuhkan keislaman mereka karena faktor kekalahan.
Dan bagian dari karunia Allah menghendaki balasan setiap amal saleh yang Arab Badui tersebut lakukan tanpa mengurangi sedikitpun.
🖊️ Perbedaan Islam dan iman ini dalam perspektif Sirah Rasulullah ﷺ sebagaimana kondisi yang dialami oleh Abu Sofyan dalam proses keislamannya. Ketika terjadi dialog dengan Rasulullah ﷺ, yang berupaya meyakinkan akan kerasulannya, namun Abu Sofyan mengatakan bahwa dalam hal kerasulan ini masih ada sesuatu yang mengganjal dalam hati. Sehingga Abbas ra meminta Abu Sofyan untuk segera bersyahadat sebelum beliau memenggal lehernya.
🖊️ Ketika ada seorang musyrik atau kafir ingin masuk Islam maka kita menerimanya, karena yang dituntut dari mereka adalah menyerahkan diri dan lisan untuk mengakui Islam, tunduk dan mentauhidkan Allah, mengakui kenabian Rasulullah ﷺ. Keimanan mereka akan tumbuh seiring komimen dan kontinuitas amal Islam dan amal salehnya.
Penghujung ayat menunjukkan ampunan dan kasih sayang Allah Ta’ala kepada mereka karena faktor ketaatan dan kepasrahan kepada Islam.
🤲🏻 Semoga Allah Ta’ala mudahkan kita dalam membina ummat, perbedaan metodologi dakwah adalah suatu keniscayaan sepanjang niatnya adalah izzul Islam wal muslimin, dan yang Allah Ta’ala inginkan agar terus berlomba dalam kebaikan dan istiqamah di jalan dakwah.
Aamiin…
Arief Rahman Hakim, M.Ag.
Pimpinan Pondok Pesantren Qur’an Kebantenan
Komentar Terbaru