ISLAM ADALAH ILMU
TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (106)
ISLAM ADALAH ILMU
بسم الله الرحمن الرحیم
{ وَقَالَ ٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡعِلۡمَ وَیۡلَكُمۡ ثَوَابُ ٱللَّهِ خَیۡرࣱ لِّمَنۡ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَـٰلِحࣰاۚ وَلَا یُلَقَّىٰهَاۤ إِلَّا ٱلصَّـٰبِرُونَ }
Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, “Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar.”
[Surat Al-Qashash: 80]
🌺 Ayat ini memiliki korelasi dengan ayat sebelumnya (ayat 79), yaitu sekelompok orang-orang yang terpukau dengan gemerlap dunia saat Allah swt menampilkan sosok Qarun keluar di hadapan kaumnya dalam rombongan mengagumkan yang diikuti oleh para penunggang sembari memakai pakaian emas dan sutra. Mereka (para penunggang, para pengiringnya) berjumlah empat ribu orang,
🌺 Maka ayat 80 surat Al-Qashash ini memaparkan kondisi kelompok yang berbeda, yakni orang-orang yang mempunyai hikmah, ilmu dan pandangan yang jauh. Seakan-akan para ulama, ahli ilmu itu berkata,
Berhati-hatilah wahai pengagum dunia, sungguh balasan dan pahala Allah kepada hamba-hamba yang mukmin dan saleh di negeri akhirat adalah lebih baik daripada yang kalian lihat dan kalian angan-angankan.
🌺 Kelompok manusia ini memandang pahala Allah swt lebih baik dari perhiasan dunia, apa yang ada di sisi Allah swt lebih baik dari yang ada pada Qarun. Perasaan ini adalah tingkatan yang tinggi yang didapati oleh orang-orang yang sabar.
🌺 Sabar di akhir ayat ini yaitu mereka menahan diri semata-mata taat pada Allah, menahan diri dari kedurhakaan terhadap Allah, dan menerima takdir-takdir Allah, mengutamakan pahala Allah atas dunia ini. Mereka juga bersabar atas ukuran-ukuran manusia dan pola penilaian mereka. Sabar atas fitnah kehidupan dan godaannya. Dan, sabar atas ketidakpunyaan harta benda yang banyak yang diimpikan oleh banyak orang.
🌺 Rasulullah saw diperintah Allah swt untuk senantiasa menambah ilmu,
{ فَتَعَـٰلَى ٱللَّهُ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡحَقُّۗ وَلَا تَعۡجَلۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ مِن قَبۡلِ أَن یُقۡضَىٰۤ إِلَیۡكَ وَحۡیُهُۥۖ وَقُل رَّبِّ زِدۡنِی عِلۡمࣰا }
”Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.” (QS. Tha-Ha: 114)
🌺 Ilmu menurut bahasa berarti pengetahuan. Para ulama mendefinisikannya sebagai pengetahuan akan kebenaran dalil, atau penemuan terhadap sesuatu secara hakiki. (KH. Hasan)
# Masih menurut KH. Hasan,
Peringkat jihad yang pertama adalah pengingkaran dengan dengan hati dan yang tertinggi adalah perang di jalan Allah. Di tengah-tengahnya adalah jihad dengan lisan, pena, tangan dan kalimat haq di depan penguasa zhalim.
🌺 Di dalam Raudhatul Muhibbin, Imam Ibnul Qayyim mengisahkan bagaimana kondisi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah masih terus membaca ketika sakit, meskipun sudah dinasehati oleh dokter yang merawatnya agar menghentikan bacaannya. Namun beliau menjawab,
Sesungguhnya jiwaku merasa gembira dengan ilmu. Dan dengan itu, pembawaan tubuhku menguat sehingga aku merasa nyaman.
Semoga Allah SWT mudahkan kita istiqamah dalam belajar, mengamalkan ilmu dan mengajarkan / mendakwahkan kepada umat dan bangsa. Aamiin.
*Arief Rahman Hakim, M.Ag.*
_Pimpinan Yayasan Pondok Qur’an Indonesia_
Komentar Terbaru