IMAN, HIJRAH DAN JIHAD= AMPUNAN DAN REZEKI

بسم الله الرحمن الرحیم

TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (77)

IMAN, HIJRAH DAN JIHAD= AMPUNAN DAN REZEKI

 

{ وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَـٰهَدُوا۟ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِینَ ءَاوَوا۟ وَّنَصَرُوۤا۟ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقࣰّاۚ لَّهُم مَّغۡفِرَةࣱ وَرِزۡقࣱ كَرِیمࣱ }

Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia. [QS. Al-Anfal: 74]

# Allah menyebutkan gambaran hakiki tentang keimanan; Beriman, berhijrah dan jihad di jalan-Nya. Agama yang menginginkan implementasi nyata dalam kumpulan aktiitas yang baik dan bermanfaat, bekerja bahu membahu. Iman yang sempurna sebagaimana Allah abadikan dalam At-Taubah ayat 100;

Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.

# Allah ta’ala akan memberikan balasan kepada mereka berupa ampunan yang sempurna dan maaf atas segala dosa jika ada. Dan Allah memberi rizki yaitu berupa kebaikan yang banyak lagi baik, abadi untuk selama-lamanya, yang tiada pernah putus dan tidak pula berakhir, tidak menjenuhkan, karena kebaikan dan keanekaragaman rizki tersebut

# Rizki ini sangat sesuai dengan jihad, infak, pemberian perlindungan, pertolongan dan beban-beban yang selama ini mereka emban. Dan semulia-mulia rizki yang akan mereka dapatkan adalah pengampunan Allah ta’ala

# Di antara buah iman adalah tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Bertujuan untuk meraih ridha Allah maka terpanggil untuk meninggikan syiar-syiar Islam, membantu dan menyokong dakwah serta memberikan perhatian penuh terhadap lembaga-lembaga pendidikan, khususnya pesantren-pesantren dan rumah-rumah Al-Qur’an

# Di antara bukti hijrah adalah perubahan mindset dan orientasi hidup. Dulu mungkin niat berkeluarga hanya agar sekadar memiliki jodoh dan pasangan hidup. Maka momentum 1444 hijriyah menjadikan keluarga sebagai wasilah produktifitas ibadah dan amal usaha. Sehingga di saat-saat sepertiga malam seorang ayah tidak hanya salat tahajjud sendirian, namun membangunkan pula isterinya sebagai kebutuhan untuk senantiasa dekat dengan Allah, dan curahan hati, berkeluh kesah kepada-Nya di saat-saat sebagian besar manusia sedang terlelap. Dulu memiliki anak hanya untuk kebanggaan bahwa dirinya bisa berketurunan. Maka sekarang memiliki obsesi agar anak-anak yang dilahirkan bisa mewarisi secuil kebaikan dirinya dan pasangan hidup, serta berharap kepada Allah ta’ala agar menjadi orang-orang yang bermanfaat, peduli kepada Islam dan kaum muslimin

# Berjihad merupakan keniscayaan dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Allah tidak membutuhkan jihad kita, sebaliknya kita yang butuh untuk terus bermujahadah. Saat ini anak cucu kita dikepung di semua lini oleh gerakan pemurtadan, westernisasi, liberalisme, komunisme, hedonisme, konsumtif. Baik putra atau putri dari anak cucu membutuhkan panduan hidup yang kokoh yang sebenarnya ada yaitu Al-Qur’an. Namun nyatanya mereka lebih dekat dengan gadget dan media sosial serta pergaulan luas tak terkira. Mari terus berjuang untuk selamatkan generasi muda muslim termasuk dari serangan anasir-anasir LGBT.

 

{ وَمَن جَـٰهَدَ فَإِنَّمَا یُجَـٰهِدُ لِنَفۡسِهِۦۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِیٌّ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِینَ }

Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.
[Surat Al-Ankabut: 6]

 

{ وَٱلَّذِینَ جَـٰهَدُوا۟ فِینَا لَنَهۡدِیَنَّهُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِینَ }

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.
[Surat Al-Ankabut: 69]

 

Semoga Allah ta’ala mudahkan kita beriman dengan sebenarnya keimanan, berhijrah dan terus berjihad selama hayat di kandung badan. Aamiin.

 

Arief Rahman Hakim, M.Ag

Pimpinan YaPQI

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram