HAKIKAT DUNIA DAN AKHIRAT

TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (81)

HAKIKAT DUNIA DAN AKHIRAT

بسم الله الرحمن الرحیم

{ وَمَا ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَاۤ إِلَّا لَعِبࣱ وَلَهۡوࣱۖ وَلَلدَّارُ ٱلۡـَٔاخِرَةُ خَیۡرࣱ لِّلَّذِینَ یَتَّقُونَۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ }

Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?
[Surat Al-An’am: 32]

# Ayat ini menjelaskan hakikat dunia akhirat. Dunia adalah main-main dan senda gurau. Hati cenderung kepada dunia, jiwa mencintainya, ambisi-ambisi terkait dengannya dan menyibukkan diri dengannya seperti permainan anak-anak. Akhirat lebih baik bagi orang-orang bertakwa; dalam zat, sifat, kekal abadinya. Di dalamnya terdapat apa yang diinginkan oleh jiwa dan dinikmati oleh mata, kenikmatan hati dan ruh, dan banyaknya kebahagiaan dan kesenangan. Hanya Allah berikan kepada orang-orang yang komitmen terhadap perjanjiannya dengan Allah

# Penjelasan nilai mutlak tentang nilai dunia dan akhirat. Namun tidak membuat seorang beriman menyia-nyiakan kehidupan dunia, bersikap pasif, dan mengisolasi diri dari dunia, seperti yang terjadi pada beberapa kelompok muslimin. Menurut seorang ulama tafsir, hal ini merupakan pengaruh dari konsep kerahiban gereja, pemikiran Persia, dan beberapa konsep Iluminasi Yunani yang dikenal setelah ditransfer ke dalam masyarakat Islam

# Ayat ini juga menunjukkan pembagian dua amal; amal perbuatan yang tidak ada kebaikan dan manfaat di dalamnya yaitu perkara dunia yang murni, dan amal akhirat yang menjadi perbuatan orang-orang bertakwa, yang memakmurkan dunia dengan amal saleh dan ucapan yang baik

# Akhir ayat menyentuh kalbu; Apakah kamu tidak memiliki akal yang dengannya kamu mengetahui, rumah manakah yang lebih layak diutamakan?

# Rasulullah saw bersabda,

کونوا للعلم رعاة ولا نکونوا له رواة #

Hendaknya kamu menjadi orang-orang yang menjaga pengamalan ilmu dan janganlah menjadi orang-orang yang hanya menyampaikannya
(HR. Abu Nu’aim)

# Imam Al-Ghazali pernah berkata, _Ada dua golongan manusia yang membawa malapetaka; orang berilmu (ulama) yang suka bermaksiat, dan orang bodoh yang rajib beribadah. Orang bodoh memperdaya manusia dengan ibadahnya, dan orang berilmu memperdaya manusia dengan maksiatnya

Semoga Allah ta’ala menjaga seluruh keluarga Muslim, agar terhindar dari tipu daya dunia. Dan Allah curahkan rahmah-Nya dalam menghadapi beratnya cobaan hidup. Aamiin

 

Arief Rahman Hakim, M. Ag.

Pimpinan YaPQI

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram