Diantara Tujuan Negara

TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (82)

DI ANTARA TUJUAN NEGARA

بسم الله الرحمن الرحیم

{ ٱلَّذِینَ إِن مَّكَّنَّـٰهُمۡ فِی ٱلۡأَرۡضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُوا۟ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَنَهَوۡا۟ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۗ وَلِلَّهِ عَـٰقِبَةُ ٱلۡأُمُورِ }

“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.”
[Surat Al-Hajj: 41]

# Awal ayat ٱلَّذِینَ إِن مَّكَّنَّـٰهُمۡ فِی ٱلۡأَرۡضِ bermakna orang-orang yang jika Kami meneguhkan kedudukan mereka di muka bumi dengan menjadikan mereka menang dan berkuasa atas musuhnya.

# Orang-orang yang Allah anugerahkan kekuasaan niscaya mereka mendirikan salat, melakukan ibadah dan menguatkan hubungan dengan Allah serta mengarahkan diri mereka kepada ketaatan, ketundukan dan penyerahan diri total kepada Allah. Lalu menunaikan kewajiban harta yang dibebankan kepada mereka. Mereka dapat menguasai sifat bakhil, menyucikan diri dari sifat tamak, berhasil menjauhkan diri dari godaan dan bisikan setan.

# Mereka juga menjadi agen-agen perubahan, kebaikan dan maslahat manusia. Menentang dan melawan kerusakan, tidak betah terhadap kemungkaran sementara mereka mampu melakukannya. Pun tidak berpangku tangan dari proyek-proyek kebaikan dan mensejahterakan rakyat. Mereka adalah orang-orang yang menolong Allah, karena mereka menolong sistem yang dikehendaki Allah bagi manusia. Mereka ini orang-orang yang dijanjikan Allah akan ditolong dan dimenangkan dengan janji yang pasti.

# Akhir ayat وَلِلَّهِ عَـٰقِبَةُ ٱلۡأُمُورِ bermakna dan hanya kepada Allah saja tempat kembalinya segala urusan di akhirat kelak. Abul ‘Aliyah mengatakan bahwa ayat ini membicarakan tentang para sahabat Rasulullah saw. Pendapat lain menyatakan tentang kaum muhajirin. Empat perkara yang mereka lakukan yaitu; menegakkan salat fardhu secara sempurna dan optimal, menunaikan zakat, berdakwah, dan mengembalikan segala urusan hanya kepada Allah.

# Abul A’la Al-Maududi dalam bukunya Hukum dan Konstitusi Sistem Politik Islam menyatakan, ayat di atas menggemakan tujuan suatu negara dan ciri khas dasar dari para penguasa dan pengatur negara. Dalam kehidupan pribadi, mereka menganut cara hidup yang saleh dan taat. Kekayaan dan sumber daya mereka tidak digunakan untuk mengumbar nafsu dan atau bermewah diri. Dan mereka menggunakan kekuasaan negara untuk membasmi kemungkaran dan dosa serta untuk menggalakkan dan menegakkan kebaikan.

# Dari Anas bin Malik ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

جاهدوا المشرکین بأموالکم وأنفسکم وألسنتکم .

Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan hartamu, jiwamu dan lidahmu.”

(HR. Ahmad, Abu Dawud dan Nasai)

 

Jihad dengan lidah juga bermakna jihad dengan media sosial.

 

Semoga Allah ta’ala mudahkan dalam mendorong terwujudnya tujuan negara yg benar dan berperan sebagai umat terbaik di negeri tercinta. Aamiin.

Arief Rahman Hakim, M. Ag.

Pimpinan YaPQI

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram