BERAMAL USAHA DAN MENGHINDARI KEZALIMAN

🕋 Tadabbur Jum’ah Mubarakah (45) 🤲🏻


BERAMAL USAHA DAN MENGHINDARI KEZALIMAN

بسم الله الرحمن الرحیم
(وَأَمَّا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَیُوَفِّیهِمۡ أُجُورَهُمۡۗ وَٱللَّهُ لَا یُحِبُّ ٱلظَّـٰلِمِینَ)

“Dan adapun orang yang beriman dan melakukan kebajikan, maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna. Dan Allah tidak menyukai orang zhalim.” [Surat Ali ‘Imran 57]

 

🟢 Menurut Ibnu Katsir, Allah memberikan pahala sempurna kepada orang beriman dan pelaku kebaikan di dunia dan di akhirat. Di dunia dengan mendapat pertolongan dan kemenangan, kesuksesan, kebahagiaan, kejayaan. Sedangkan di akhirat mendapat surga tertinggi.

As-Sa’di menjelaskan, amal shalih yang terkait dengan hati, lisan maupun anggota badan yang diajarkan Rasulullah ﷺ dan melakukannya semata-mata mencari keridhaan Allah Ta’ala. Balasan di dunia mereka akan mendapatkan kemuliaan, pertolongan dan kehidupan bahagia, dan di akhirat mendapat pahala secara sempurna.

🟢 Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar, bila iman telah tumbuh di dalam jiwa, belumlah mereka akan puas jika belum dibuktikan dengan amal. Bilamana satu amal sudah selesai dengan baik, sebab kewajiban yang timbul dari dalam seruan baik telah dilaksanakan. Amal usaha yang banyak memberikan kepuasan di dalam diri sendiri sebab hidup telah bernilai. Dan, kelak di akhirat akan mendapat bahagia lipat ganda lagi.

Sebesar-besar aniaya ialah mendustai diri sendiri. Beriman dan beramal saleh sebanyak-banyaknya adalah suara dari hati nurani. Allah memperingatkan bahwa Dia tidak suka kepada orang-orang yang aniaya. Ayat ini menjelaskan bahwa kalau kita menganiaya diri, adalah itu di luar kesukaan Allah. Melainkan pilihan kita sendiri.

🟢 Beramal usaha terkait dengan niat, motivasi, apakah akan terus berjalan, bergerak dan istiqamah atau malah terbawa perasaan.

Rasulullah ﷺ pernah ditanya oleh sebagian sahabatnya tentang seseorang yang berperang karena berani (sifatnya yang pemberani), seseorang yang berperang karena fanatisme kebangsaan, dan seseorang yang berperang karena riya’. Manakah di antara niat tersebut yang termasuk jihad di jalan Allah? Rasulullah ﷺ menjawab, Barangsiapa yang berperang untuk menegakkan kalimat Allah sebagai kalimat Allah sebagai kalimat yang paling tinggi, maka dia berada (berjihad) di jalan Allah (Muttafaq ‘alaih)

Menghindarkan diri dari kezhaliman juga sebuah tuntutan agar pahala yang Allah Ta’ala akan berikan baik di dunia atau di akhirat tidak Allah pending atau Allah cancel.

Terkadang tak terasa kita melakukan kezhaliman baik skala besar atau kecil, dalam semua lingkup kehidupan.

Bahkan ada kezhaliman-kezhaliman kecil yang menyebabkan kezhaliman besar di masa datang, seperti; pembiaran kepada anak dalam kaitannya hablum minallah (interaksi kepada Allah) dalam hal masuknya waktu shalat lima waktu, juga tilawah Al-Qur’an yang tidak ditekankan menjadi sebuah kebutuhan dan kebiasaan. Lalu, terkait _hablum minannas (interaksi sesama manusia) dalam hal orangtua tidak mendidiknya untuk memiliki sense of crisis, tidak mengajarkan infak, sedekah, sehingga sang anak tumbuh besar hingga dewasa dan berumah tangga tanpa memiliki empati dan kasih sayang.

Semoga Allah ﷻ berkenan memberikan terus hidayah taufik kepada kita, keluarga, sanak kerabat dan ummat sehingga bisa terus beramal usaha tanpa tergerus oleh virus-virus syaithan dan Allah berkenan agar melindungi dari praktik kezhaliman.

Aamiin

Arief Rahman Hakim, M.Ag.
Pimpinan Pondok Pesantren Qur’an Kebantenan

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram