BELAJAR DARI MUSIBAH

TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (84)

BELAJAR DARI MUSIBAH

 

بسم الله الرحمن الرحیم

{ وَمَاۤ أَصَـٰبَكُم مِّن مُّصِیبَةࣲ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَیۡدِیكُمۡ وَیَعۡفُوا۟ عَن كَثِیرࣲ }

Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).
[Surat Asy-Syura: 30]

# Maksud مصیبة adalah bencana dan kesulitan. فبما کسبت أیدیکم dikarenakan berbagai kemaksiatan kalian. Allah menggunakan kata tangan mengingat kebanyakan perbuatan dilakukan dengan tangan. ویعفوا عن کثیر Allah ta’ala memaafkan banyak dosa sehingga Dia tidak menghukum atas dosa itu. Musibah yang menimpa selain para pelaku maksiat adalah untuk mengangkat derajat mereka agar dan agar mereka mendapatkan pahala yang agung di akhirat.

# Apa saja musibah yang menimpa manusia berupa berbagai musibah seperti rasa sakit, terserang penyakit, paceklik, banjir, sambaran petir, gempa, hanyalah disebabkan keburukan dan maksiat yang telah dilakukan. Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahan mereka. Dia tidak membalas dengan kesalahan bahkan Dia memaafkannya.

# Ayat ini juga mengandung makna bahwa apa yang menimpa manusia dalam kehidupan ini karena ulah tangannya sendiri. Namun, bukan karena ulah seluruh perbuatannya. Sebab, Allah tidak menghukum mereka karena seluruh ulahnya, lantaran Dia justru mengampuni sebagian besar dari perbuatan mereka. Allah memvisualisasikan dan mengingatkan ketidakberdayaan mereka. Mereka hanyalah kawanan kecil di dunia makhluk hidup yang besar ini. Allah ta’ala lebih banyak memaafkan kesalahan manusia sebagai kasih sayang dan toleransi-Nya.

# { مَاۤ أَصَابَ مِن مُّصِیبَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَمَن یُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ یَهۡدِ قَلۡبَهُۥۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَیۡءٍ عَلِیمࣱ }

Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
[Surat At-Taghabun: 11]

# Imam Ahmad meriwayatkan dari Bunda ‘Aisyah ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda

إذا کثرت ذنوب العبد, ولم یکن له ما یکفرها, ابتلاه الله تعالی بالحزن لیکفرهاعنه #

Ketika dosa-dosa seorang hamba telah menumpuk banyak, sementara ia tidak memiliki suatu amal yang bisa menghapusnya, Allah ta’ala akan menimpakan cobaan kepadanya berupa kesedihan untuk menghapus dosa-dosanya
(HR. Imam Ahmad)

# Musibah biasanya disebabkan dosa dan maksiat, sehingga bermakna hukuman atas berbagai perbuatan buruk. Terkadang, musibah juga merupakan ujian untuk mengangkat derajat.

Dari Sa’ad ra, Rasulullah saw bersabda,

أشد الناس بلاء الأنبیاء ثم الأمثل فالأمثل

Orang yang paling berat cobaannya adalah para nabi, kemudian orang yang paling mulia dan begitu seterusnya sesuai dengan tingkat kemuliaannya
(HR. Imam Ahmad, Bukhari, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

# Semoga kita bisa lebih hati-hati lagi dalam mengarungi hidup dan kehidupan ini. Kejadian gempa, banjir menjadi pelajaran sebagai bekal ke depan. Memastikan semua amanah dan tanggungan baik dari keluarga inti maupun pengasuhan dalam lingkup pendidikan dan organisasi tetap selamat dari musibah, dan senantiasa meminta perlindungan Allah ta’ala agar kelak di akhirat pun selamat dari azab neraka. Aamiin.

 

Arief Rahman Hakim, M.Ag

Pimpinan Yayasan Pondok Qur’an Indonesia

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram