AGAR AMAL SALEH TIDAK MELEMAH

TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (48)

 

AGAR AMAL SALEH TIDAK MELEMAH

بسم الله الرحمن الرحیم

(وَقُلِ ٱعۡمَلُوا۟ فَسَیَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمۡ وَرَسُولُهُۥ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَـٰلِمِ ٱلۡغَیۡبِ وَٱلشَّهَـٰدَةِ فَیُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ)

Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” [Surat At-Taubah 105]

 

1. Perintah kepada setiap Mukmin untuk bekerja, beramal dan beraktifitas produktif, dan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan melihat hasil pekerjaan, amal usaha dan produktifitasnya.

Harga cinta dan surga Allah hanya dapat dibayar dengan pengorbanan jiwa dan harta demi menggapai ridha Allah. Seorang pejuang akan selalu menunggu kesempatan kapankah jiwanya dapat dijadikan sebagai bayaran surga dan cinta Allah. Sebaliknya para penganggur akan tertinggal di belakang. Karena pengakuan cinta kepada Allah saja tidak cukup sehingga diminta untuk membuktikannya.

2. Ketika Allah Ta’ala cinta kepada hamba-Nya maka Dia akan memudahkannya banyak melakukan amal saleh.

Dari Anas ra, berkata: Rasulullah bersabda,

اذا اراد الله بعبد خیرا استعمله. قالوا وکیف یستعمله: قال: یوفقه لعمل صالح قبل موته .

Jika Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba maka Dia akan menggunakannya. Para sahabat bertanya,Bagaimana Allah menggunakannya? Rasulullah menjawab,Allah akan membantunya melakukan amal saleh sebelum kematiannya
(Musnad Imam Ahmad sesuai syarat Al-Bukhari dan Muslim)

3. Terkait ayat ini Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar berpesan jangan berhenti dan teruslah beramal, karena nilai kehidupan ditentukan oleh amalan yang berkualitas, tak boleh ada mukmin yang kosong waktunya dari amal.
Buya mengatakan bahwa amal adalah pekerjaan, usaha, perbuatan dan keaktifan hidup. Maka selain beribadah, orang yang beriman juga harus bekerja dan berusaha, terutama sesuai dengan bakat dan kemampuannya (Al-Isra: 84)

Saudaraku, Allah Ta’ala sangat memperhatikan proses dari amal saleh ini, dan menginginkan kita beramal ikhlas dan sungguh-sungguh. Maka ayat ini adalah motivasi Allah agar setiap Mukmin semangat beramal dan bekerja. Allah Ta’ala tidak ingin kita malas dan membuang-buang waktu secara percuma.
Dan di akhir ayat jelas akan ada pertanggungan jawab kelak. Allah akan menampilkan amal saleh di Akhirat (Al-Haqqah: 18)

 

Oleh: Ustadz Arief Rahman Hakim, M.Ag

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram