8 JENIS LELAH YANG DISUKAI ALLAH DAN RASULULLAH

Lelah yang Disukai Allah dan Rasul-Nya

Di dalam Islam, ternyata ada lelah yang memang disukai oleh Allah dan Rasulullah. Lelah-lelah ini bukanlah sembarang lelah. Mengapa? Karena lelah-lelah ini bernilai istimewa dan sungguh mulia di sisi-Nya. Lalu, lelah seperti apakah itu? Berikut penjelasannya!

1. Lelah dalam Berjihad di Jalan-Nya

Jihad artinya berjuang atau berusaha secara sungguh-sungguh. Dalam konteks di sini, jihad yang yang dimaksud adalah berperang di jalan Allah Swt.

Hal ini termaktub dalam surah At-Taubah ayat 111, “Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an.”

2. Lelah dalam Berdakwah

Dakwah berarti menyeru pada kebaikan. Lelah yang ditimbulkan karena berdakwah termasuk ke dalam rasa lelah yang disukai oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt. berfirman dalam surah Fushshilat ayat 33:

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan, dan berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?’”

3. Lelah dalam Beribadah dan Beramal Saleh

Salat wajib lima kali sehari dan ibadah-ibadah lainnya memang lelah. Belum misalnya salat Tahajud di sepertiga malam sehingga kita pun kurang tidur. Belum berpuasa Ramadan selama sebulan. Secara logika, semua ibadah-ibadah itu memang meletihkan. Tapi, tenang, keletihan itu sangat disukai oleh Allah dan Rasul-Nya.

Allah Swt. berfirman, “Allah Bersama Orang-orang yang Berbuat Baik. “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-‘Ankabut: 69).

4. Lelah dalam Mengandung, Melahirkan, Menyusui, Merawat, dan Mendidik Anak

Mengandung itu berat. Apalagi melahirkan, tambah berat. Rasa letih pun memuncak karena harus menyusui sang buah hati, merawat, hingga mendidik anak. Namun, semua rasa letih itu bernilai pahala yang teramat besar dan disukai oleh Allah serta Rasul-Nya.

Oleh karena itu, setiap anak diwajibkan untuk menyayangi sekaligus menghormati kedua orangtuanya, khususnya kepada ibu yang telah mengandung, melahirkan, dan menyusui. “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” (Q.S. Luqman: 14).

5. Lelah dalam Mencari Nafkah yang Halal

Letihnya seorang suami atau ayah yang pergi bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarganya merupakan keletihan yang disukai oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt. berfirman:

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Q.S. Al-Jumu’ah: 10).

6. Lelah dalam Mengurus Keluarga

Urusan domestik rumah tangga memang tidak ada habis-habisnya. Mencuci, menyapu, mengepel, memasak, berbelanja, mengasuh anak, mengurus suami atau istri, dan lain sebagainya. Ya, mengurus keluarga itu memang melelahkan. Namun ingat, semua itu adalah keletihan yang juga disukai Allah dan Rasul-Nya.

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim: 6).

7. Lelah dalam Belajar atau Menuntut Ilmu

Mencari ilmu pun juga mengundang keletihan yang luar biasa. Namun, semua itu dibalas dengan pahala dari-Nya. Dalam surah ‘Ali-Imran ayat 79, Allah Swt. berfirman:

“Tidak sepatutnya seseorang diberi Alkitab, hukum, dan kenabian oleh Allah, kemudian dia berkata kepada manusia, ‘Jadilah kamu para penyembahku, bukan (penyembah) Allah,’ tetapi (hendaknya dia berkata), ‘Jadilah kamu para pengabdi Allah karena kamu selalu mengajarkan kitab dan mempelajarinya!’

8. Lelah dalam Kesusahan, Kekurangan, dan Sakit

Jika kini sedang diuji sakit, kesusahan hidup, atau kekurangan yang bertubi-tubi, maka tetaplah bersemangat karena lelah dalam kondisi tersebut adalah kelelahan yang disukai Allah dan Rasul-Nya. Dalam surah Al-Baqarah ayat 155, Allah Swt. berfirman:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, sengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram