PENGUASA DAN AKTIFIS DAKWAH
TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (92)
PENGUASA DAN AKTIFIS DAKWAH
بسم الله الرحمن الرحیم
{ إِنَّا مَكَّنَّا لَهُۥ فِی ٱلۡأَرۡضِ وَءَاتَیۡنَـٰهُ مِن كُلِّ شَیۡءࣲ سَبَبࣰا }
Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu, [Surat Al-Kahfi: 84]
# Karakter Al-Qur’an dalam kisah-kisah; tidak menyebut sesuatu tentang pribadi Dzulqarnain, zaman dan tempatnya. Rekaman sejarah bukan tujuan Al-Qur’an, maksud dan targetnya adalah mengambil pelajaran yang bermanfaat dari kisah.
# Dzulqarnain adalah raja Persia yang saleh, namanya adalah Abu Bakar bin Ifriqisy, dari negara Himyariyah (th 115 SM-552 M), beriman kepada Allah, mengesakan-Nya, dan sangat yakin terhadap hari kebangkitan dan akhirat, bukan seorang nabi. Dinamakan Dzulqarnain karena telah mengelilingi dua ujung dunia yaitu timur dan barat. Ada juga yang berpendapat dia memiliki rambut yang dikuncir dua. Atau mahkotanya memiliki dua tanduk. Ada kemungkinan dinamakan Dzulqarnain karena keberaniannya.
# Allah ta’ala telah memberikan kepadanya kekuasaan yang besar yang mencakup segala sesuatu yang diberikan kepada para raja; bala tentara, peralatan perang dan benteng pertahanan. Kekuasaan pemerintah yang tiang-tiangnya sangat kokoh. Allah memudahkan baginya jalan-jalan meraih kekuasaan, kemenangan, dan jalan-jalan membangun dan meraih kenikmatan.
# Selain sebagai penguasa, Dzulqarnain juga seorang aktifis dakwah. Karena dapat menguasai bumi belahan timur dan barat dan banyak negeri yang tunduk padanya, berbagai raja dan semua orang Arab dan non-Arab berbondong-bondong mengabdi kepadanya; menjadi bagian dari pasukannya, atau menyatakan tauhid dan menjadi kader dakwah di bawah pimpinannya.
# Allah ta’ala memberinya jalan berupa ilmu pengetahuan, kekuasaan, keinginan, tempat tinggal di bumi dan panjinya. Juga memberinya pengajaran bahasa-bahasa. Ia tidak memerangi suatu kaum melainkan telah diajak bicara dengan bahasa mereka.
# Anugerah Allah berupa sebab kausalitas telah digunakan oleh Dzulqornain semaksimal mungkin, ia telah beramal dengan sebab-sebab yang Allah berikan kepadanya. Tidak setiap orang mempunyai sebab kausalitas mampu menjalankannya, dan tidak setiap orang sanggup memperoleh sebab kausalitas. Tujuan akan terwujud jika terpadu antara kesanggupan memperoleh sebab kausalitas dan menjalankannya.
# Sebagai penguasa sekaligus aktifis dakwah, Dqulqornain memberikan ketauladanan tentang implementasi iman, jihad dan pengorbanan. Berawal dari personil sedikit dan logistik terbatas, ia memimpin pasukan dengan keyakinan dan penuh optimis. Juga, yakin dengan kebenaran rute perjalanan. Sambutan dan penerimaan dari bangsa-bangsa yang ditaklukkannya membuktikan perjuangan yang luhur untuk menegakkan kalimat -kalimat risalah tegak di muka bumi.
# Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda,
أی الأعمال أفضل? قال: الإیمان بالله ورسوله فقیل : ثم ماذا ? قال : الجهاد فی سبیل الله قیل ثم ماذا ? قال : حج مبرور #
Amal apakah yang paling utama? Beliau menjawab, Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Kemudian ditanya lagi, Kemudian apa? Beliau menjawab, Berjihad di jalan Allah. Kemudian ditanya lagi, Kemudian apa? Beliau menjawab, Haji yang mabrur.
(HR. Bukhari dan Muslim)
# Menurut Imam Al-Baihaqi dalam Mukhtashar Sya’bul Iman, ada tiga tingkatan jihad; jihad mengeyahkan kemungkaran dari dunia ini secara fisik, ucapan dan hati. Jihad dengan hati, yaitu membenci orang yang melakukan kemungkaran dengan hatinya. Terakhir jihad memperbaiki jiwa. Jihad inilah terpenting bagi para pejuang dakwah, apabila tidak berperangai dengan akhlak mulia bagaimana bisa mengharapkan darinya perbaikan, perubahan umat dan bangsa.
Semoga Allah ta’ala mudahkan kita menjadi hamba-hamba-Nya yang mampu mengimplementasikan iman, jihad dan pengorbanan sebagaimana yang telah dilakukan Dzulqornain. Aamiin.
Arief Rahman Hakim, M.Ag.
Pimpinan Yayasan Pondok Qur’an Indonesia
Komentar Terbaru