BERSYUKUR ATAS PETUNJUK YANG LURUS

🕋 TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (50) 🤲🏻

BERSYUKUR ATAS PETUNJUK YANG LURUS

بسم الله الرحمن الرحیم

(إِنَّا هَدَیۡنَـٰهُ ٱلسَّبِیلَ إِمَّا شَاكِرࣰا وَإِمَّا كَفُورًا)

“Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.”

[QS. Al-Insan: 3]

📖 Menurut Ibnu Katsir, Allah Ta’ala telah memberikan penjelasan dan keterangan sekaligus menjadikannya dapat melihat.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Balad ayat 10, Dan Kami tunjuki dia dua jalan, maksudnya Allah jelaskan kepada manusia jalan kebaikan dan jalan keburukan.

Beberapa ulama tafsir berpendapat yang dimaksud petunjuk adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ. Barangsiapa yang mengikutinya, mengamalkan, dan memperjuangkannya pasti akan terlepas dari kesesatan dan kesulitan hidup (ath-Thalaq : 2)

🖋️ Sikap manusia terbagi dua ketika menerima petunjuk yang lurus; ada yang bersyukur dan ada yang kufur.
Petunjuk diungkapkan dengan syukur karena sikap syukur merupakan panggilan hati orang yang mendapat petunjuk, adapun kata کفورا menunjukkan intensitas kekafiran. Adanya kecenderungan manusia itu kafir daripada memilih mukmin (at-Thagabun : 2).

Dahulu sebelum lahir, manusia bukan apa-apa, tidak bisa disebut, maka Allah Ta’ala menghendakinya sesuatu yang bisa disebut, diberikan pendengaran dan penglihatan, juga dibekali kemampuan untuk memahami dan mengerti.

🖊️ Dalam mengelola petunjuk sebagai rasa syukur kepada Allah Ta’ala, hendaknya kita berhati-hati agar tidak terperosok dalam penyakit ujub. Apa yang dilakukan kaum Khawarij terhadap Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib menjadi sebuah pelajaran, ketika mereka menganggap pendapatnya yang benar dan tidak mau meminta pendapat orang lain. Walaupun ada dua ribu orang Khawarij yang akhirnya kembali menarik pendapatnya, namun banyak pula yang tetap bertahan dalam kesesatan dan mengklaim mazhab yang dianutnya tetaplah dianggap paling benar sehingga menghalalkan darah Ali bin Abi Thalib.

Semoga Allah Ta’ala terus memberikan petunjuk yang lurus dan sikap syukur yang kita tunjukkan tetap sesuai dengan apa yang Allah Ta’ala ridhai. Aamiin…

Arief Rahman Hakim, M.Ag.
Pimpinan Pondok Pesantren Qur’an Kebantenan

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram