8 ALASAN RAJIN KE PENGAJIAN

TADABBUR JUM’AH MUBARAKAH (97)

8 ALASAN RAJIN KE PENGAJIAN

بسم الله الرحمن الرحیم

{ أَمَّنۡ هُوَ قَـٰنِتٌ ءَانَاۤءَ ٱلَّیۡلِ سَاجِدࣰا وَقَاۤىِٕمࣰا یَحۡذَرُ ٱلۡـَٔاخِرَةَ وَیَرۡجُوا۟ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦۗ قُلۡ هَلۡ یَسۡتَوِی ٱلَّذِینَ یَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِینَ لَا یَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا یَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ }

(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.
[Surat Az-Zumar: 9]

# Ayat ini turun terkait dengan Utsman bin Affan, menurut Ibnu Abi Hatim dari riwayat Abdullah bin Umar. Menurut Ibnu Sa’d dari riwayat Abdullah bin Abbas, terkait dengan Ammar bin Yasir. Adapun Juwaibir dari riwayat Abdullah bin Abbas mengatakan bahwa ayat ini terkait dengan Abdullah bin Mas’ud, Ammar bin Yasir, dan Salim, budak Abu Hudzaifah.

 

# Allah ta’ala menuturkan kondisi orang-orang Mukmin yang taat yang senantiasa bersandar hanya kepada-Nya. Bentuk kepatuhan, ketaatan dan penghadapan diri kepada Allah; Beribadah di waktu malam dengan sujud dan berdiri (menunjukkan keutamaan qiyamul lail), mencemaskan akhirat dan mengharapkan rahmat Allah.

 

# Makna القانت menurut Ats-Tsauri adalah orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Adapun اناءاللیل menurut Al-Hasan dan Qatadah yaitu awal, pertengahan dan akhir malam. Saat beribadah kepada Allah ada perasaan takut dan harap, dan keberadaan rasa takut di masa hidup harus lebih dominan. Adapun ketika jelang wafat, menurut Ibnu Katsir hendaknya raja’ (harap) harus lebih dominan.

 

# Di antara bentuk ibadah di malam hari selain salat malam adalah tilawah Al-Qur’an.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Tamin ad-Dari, Rasulullah saw bersabda,

من قرأ بماٸة ایة فی لیلة.کتب له قنوت لیلة #

Barangsiapa yang membaca seratus ayat di satu malam, maka dicatatlah baginya salat satu malam
(HR. Ahmad, An-Nasai)

 

# Adakah sama orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Menjelaskan ilmu yang merupakan pemahaman atas kebenaran, terbukanya mata hati, dan ada keterkaitan dengan aneka hakikat yang kokoh di alam semesta ini, ilmu bukanlah pengetahuan yang berdiri sendiri yang terpisah dan hanya mengisi nalar.

 

# Ilmu itu memahami dan mengenali substansi, juga dapat mengambil manfaat melalui apa yang dilihat, didengar, dan dialaminya. Orang yang berilmu mengetahui yang benar dan pedoman yang istiqamah, lalu mengikuti dan mengamalkannya. Sedangkan orang bodoh berlaku sembarangan serta berjalan dalam kebingungan dan kesesatan.

 

# Menurut Abu Hayyan, ayat ini menunjukkan bahwa kesempurnaan seseorang terdapat pada dua syarat, yaitu ilmu dan amal. Sebagaimana tidak sama antara orang Mukmin dan yang menyekutukan Allah, tidak sama antara orang taat dengan orang durhaka.

 

# 8 Alasan rajin ke pengajian;

1. Pengajian adalah bagian dari taman-taman surga (HR. Tirmizi)
2. Senantiasa akan mendapatkan petunjuk Allah (93:7, 49:17)
3. Berilmu (96:5)
4. Memiliki kemuliaan (63:8)
5. Kekuatan menghadapi masalah (3: 139)
6. Ketenangan hati (13:28)
7. Ukhuwah Islamiyah (21:90)
8. Menyadari kelemahan diri (4:28)

 

# Menurut Imam Ibnul Jauzi, Sebaik-baik upaya adalah membekali diri dengan ilmu. Barangsiapa merasa cukup dengan pengetahuan yang telah dimiliki, ia akan selalu merasa pendapatnya yang paling benar.

 

# Semoga Allah ta’ala mudahkan kita untuk terus bertekad menghadiri majlis-majlis ilmu, zikir dan forum-forum yang selalu mengingatkan diri kepada Allah dan memotivasi untuk memperhatikan aspek amal usaha. Aamiin.

 

Arief Rahman Hakim, M.Ag

Pimpinan Yayasan Pondok Qur’an Indonesia

Bagikan informasi ini

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
Instagram